Studium General FEBI Ke-1 Tahun 2021: Peluanng dan Tantangan Bank Syariah Indonesia Bagi Perguruan Tinggi

Tulungagung. Kamis, 18 Maret 2021. Studium general FEBI kali ini mengundang Dr. Sutan Emir Hidayat, M.B.A. sebagai pembicara. Dr. Sutan Emir Hidayat, M.B.A. adalah Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) merupakan perubahan dari KNKS untuk peningkatan pembangunan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah serta menjadikan Indonesia sebagai Pusat Halal Dunia. Dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi nasional dan mendorong percepatan pengembangan sektor keuangan syariah, pemerintah secara khusus mendirikan KNKS pada tanggal 8 November 2016 agar dapat meningkatkan efektifitas, efisiensi pelaksanaan rencana pembangunan nasional bidang keuangan dan ekonomi Syariah. Selanjutnya sejak diundangkan tanggal 10 Februari 2020, pemerintah melakukan perubahan Komite Nasional Keuangan Syariah menjadi Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah yang bertujuan meningkatkan pembangunan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah guna mendukung pembangunan ekonomi nasional. KNEKS diketuai oleh Bapak Presiden Indonesia dan selaku ketua harian adalah Bapak Wakil Presiden.

Pukul 9.00 Bapak Dekan FEBi, Dr. Dede Nurohman, M.Ag. membuka acara ini sekaligus memberikan sambutan. Bapak Dekan menyampaikan bahwa BSI merupakan terobosan perbankan syariah yang luar biasa. Beliau berharap bahwa terobosan ini dapat memajukan ekonomi syariah di Indonesia dengan pesat. Sebelum Dekan FEBI memberikan sambutan, seluruh peserta studium general diminta untuk berdiri dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Acara selanjutnya adalah pembacaan kitab suci Al-quran oleh Bapak Rizal Furqon salah satu dosen FEBI. Setelah itu, tak berlama-lama, maka MC, Ibu Firda Zulfa, salah satu dosen FEBI, mempersilakan Ibu Bintis Ti'anatud untuk memimpin jalannya diskusi dalam studium general.

Ibu Bintis, membuka diskusi studium general dengan pantun. Semua bergembira mendengar pantun dari Ibu Bintis, termasuk narasumber Dr. Sutan Emir Hidayat, M.B.A. Beliau membuka materi yang disampaikan dengan menekankan bahwa merger tiga bank syariah yang dimiliki Indonesia ini membuat Indonesia menjadi memiliki bank syariah yang masuk dalam kategori 20 bank syariah terbaik di dunia. Hal ini patut disyukuri. Beliau pun menyampaikan bahwa dengan besarnya BSI atau Bank Syariah Indonesia ini maka bank ini menjadi lebih mampu membiayai proyek-proyek strategis nasional. Sehingga dapat berkolaborasi juga bersaing dengan bank-bank konvensional.

Bagi perguruan tinggi, tentunya ini merupakan lahan penelitian dan kerjasama. Karena bergabungnya tiga bank syariah menjadi satu ini memiliki efek-efek yang harus diantisipasi. Sinergi melalui adaptasi berbagai kebijakan-kebijakan perguruan tinggi yang mendukung pengembangan industri Perbankan Syariah dan ekosistemnya sangat diperlukan. Kerjasama penelitian terkait pengembangan produk dan layanan Bank Syariah yang diminati masyarakat juga sangat penting mengingat Indonesia adalah negara terbesar penduduk muslimnya tapi tidak serta merta membuat bank syariah menjadi pilihan utama.