Untuk Ketiga Kalinya, Mahasiswa Manajemen Zakat dan Wakaf FEBI UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Raih Beasiswa Riset BAZNAS RI

Jum’at, (22/12/2023) bertempat di meeting room FEBI UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU) Sembilan orang mahasiswa Manajemen Zakat dan Wakaf UIN SATU kembali meraih beasiswa riset dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI. Kesembilan mahasiswa Manajemen Zakat dan Wakaf FEBI UIN SATU Tulungagung telah melalui tahapan yang telah ditentukan oleh BAZNAS dimulai sejak awal tahun 2023. Sembilan orang yang telah dinyatakan lolos, telah melalui penilaian yang ketat dari proposal penelitian yang mereka ajukan ke BAZNAS RI. Para mahasiswa tersebut juga harus bersaing dengan teman mereka sendiri sesama Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf.

Beasiswa riset merupakan program BAZNAS RI yang diperuntukkan kepada mahasiswa yang mengambil studi akhir untuk mendanai riset mereka. Beasiswa ini dilakukan dengan beberapa skema. Terdapat skema umum dan skema khusus Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf. UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung karena memiliki Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf, maka UIN SATU mendapat jatah beasiswa tersebut.

Tujuan dari program ini untuk membantu mahasiswa yang mengambil riset sebagai tugas akhir memperoleh gelar S-1 agar berkualitas dan mendukung gerakan zakat secara nasional. Dengan adanya riset dari mahasiswa yang mengambil tema tentang zakat, maka akan semakin meningkatkan literasi zakat dan memberikan masukan-masukan dan evaluasi tentang pengelolaan zakat di berbagai daerah di Indonesia.

Dalam sambutannya Wakil Dekan I Dr. Qomarul Huda, M. Ag, mengatakan “yang menerima beasiswa ini harus bersyukur. Pada zaman dulu tidak ada beasiswa semacam ini. Semua dibiayai secara mandiri oleh mahasiswa dan sangat jarang lembaga yang mau menyisihkan dananya untuk mendanai riset”. Tutur dosen alumni S-3 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut.

Pada saat yang sama, Korprodi Manajemen Zakat dan Wakaf Dr. Ahmad Supriyadi, M. Pd.I menjelaskan “saya berharap yang memperoleh beasiswa ini, risetnya harus dipublish ke dalam jurnal. Jangan sampai kita capek-capek meneliti tidak ada yang baca. Maka, semua mahasiswa yang menerima beasiswa ini harus mempublish penelitiannya ke dalam jurnal bereputasi”. Terang mantan Direktur BAZNAS Tulungagung ini.

Acara seremonial penyerahan beasiswa ditutup dengan penyelesaian administrasi kepada para mahasiswa yang menerima beasiswa Riset dari BAZNAS RI.