WORKSHOP PENULISAN GENBI JAWA TIMUR

  

(Malang - GenBI Jatim Komisariat IAIN Tulungagung). Kesempatan mengikuti workshop penulisan memang tidak semua orang bisa mendapatkannya. Apalagi sebagai Panitia pelaksananya adalah Bank Indonesia. Pengalaman inilah yang didapatkan oleh 6 mahasiswa IAIN Tulungagung yang sekaligus adalah anggota GenBI atau komunitas penerima Beasiswa Bank Indonesia untuk wilayah Kediri. Mahasiswa yang ikut workshop tersebut adalah mahasiswa yang lolos seleksi dalam penulisan artikel GenBI tentang ke-Banksentralan se-Jawa Timur diantaranya Andre Dwi Susanto, Wahidatun Nafiah Al Farda, Siti Rohmatul Hidayah, Rizal Nurwahid Ade Santoso, Ainun Nasikhah dan Siti Maratus Sholikah.

      

Kegiatan workshop Penulisan dilaksanakan pada tanggal 23 – 25 Maret 2017, bertempat di Hotel Harris Convention Malang. Workshop ini diikuti oeh 40 Mahasiswa dari pelbagai universitas yang ada di Jawa Timur. Tema workshop penulisan kali ini adalah Meningkatkan Kemampuan Menulis Opini / future selaku Agent of Change dari Bank Indonesia. Kegiatan workshop penulisan ini dibuka pada pukul 13.00 WIB, oleh Bapak Syarifuddin Basara dari Bank Indonesia Jatim. Dalam sambutannya beliau mengatakan, beasiswa Bank Indonesia selain memberikan bantuan kepada mahasiswa yang kurang mampu juga membantu agar mereka menjadi insan yang cerdas, salah satunya adalah dengan cara menulis. Workshop penulisan kali ini, selain fokus pada pelatihan menulis juga pada hal lain terkait kebijakan Bank Indonesia.  Salah satunya adalah materi tentang rupiah. Materi ini membahas tentang cara pengelolaan rupiah, mulai dari proses pembuatan, pengedaran, pencabutan sampai dengan pemusnahan. Materi ini disampaikan langsung oleh Tim Kasir Bank Indonesia yang menjadi Tim Ahli masalah Keuangan.

 

Pelatihan UMKM dan penumbuhan minat berwirausaha juga menjadi topik pada workshop kali ini. Peserta diperkenalkan tentang sebuah aplikasi mengenai UMKM yaitu SI APIK dan menghadirkan seorang wirausahawan muda yang sangat menginspirasi. Hal ini dilakukan untuk memotivasi peserta agar memiliki mental berwirausaha daripada menjadi pegawai. Kegiatan intinya adalah workshop menulis, yang disampaikan oleh Bu Sirikit dan Pak Purwo (Sirikit School of Writing). Pemateri menjelaskan betapa pentingnya menulis bagi diri sendiri dan masyarakat. Menulis juga menjadi budaya bagus bila ingin mengubah bangsa dan Negara ini. Maka tak heran Pramoedya Ananta Toer pernah mengatakan  “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”